Pages

Saturday 6 February 2010

bersyukurlah, wahai kalian anak-anak Indonesia

Mungkin sebagian orang akan menganggap kalau tulisan ini dibuat hanya berdasarkan pengamatan satu sisi saja, memang benar. Bukan maksud saya menjelek-jelek kan suatu kultur atau negara lain, tapi ini hanya untuk mengingatkan betapa berharganya nilai suatu pribadi sebagai ANAK INDONESIA. Kadang kami (anak Indonesia) lupa bagaimana kami harus mensyukuri keberadaan kam dan orang tua kami. Kami sering membanding-banding kan bagaimana enaknya hidup di luar negri, bersekolah di Australia; Singapore; Amerika; atau mana saja, dengan alasan hidup yang lebih enak dan menjamin. Disisi lain, setelah saya mengamati, merasakan, dan melihat kehidupan di negri orang, spontan saya menyimpulkan : "Berbahagialah kami sebagai anak2 Bangsa Indonesia, yang dibesarkan dengan adat Indonesia oleh orang tua tercinta kami :)" Dibawah ini hanyalah beberapa kasus-kasus kecil dan sederhana dari pengalaman saya hidup di negri orang. Mereka ditulisan ini saya artikan sebagai anak2 yang dibesarkan dengan kultur barat oleh orang tuanya.

Mulai kami kecil,
  • Kami tidak dititipkan ke penitipan anak atau "day care" oleh orang tua kami, kami dirawat hingga kami dirasa cukup manidiri untuk lepas dari orang tua. Kalaupun dititipkan, kami tetap dirawat oleh anggota keluarga atau orang terdekat yang juga menaruh kasih sayang sama seperti orang tua kami. Karena orang tua kami berpikir anaklah yang terpenting, bukan perusahaan tempat kerja yang menuntut orang tua mereka untuk cepat-cepat kembali bekerja dan menghasilkan uang.
  • Orang tua kami selalu merawat kami dengan kasih sayang, menggendong dengan "bedhong" walau terasa lelah dipundak. Daripada di bawa seperti "tas ransel" disaat orang tua mereka terlalu sibuk untuk mengurus mereka sambil bekerja.
  • Sesuatu yang sangat kerap dan menyedihkan dalam kultur barat, orang tua mereka biasa membiarkan anaknya menangis meraung2 (hanya karena masalah sepele) di tengah jalan di keramaian, berguling-guling di jalan, sampai semua orang melihat mereka (bahkan mungkin tidak lagi karena orang-orang disekitar sudah terbiasa melihatnya). Kami di perlakukan seperti layaknya anak yang berharga, dijaga, agar kami tidak sampai menangis meraung-raung. Karena orang-orang disekitar kami akan mengira orang tua kami lah yang buruk ketika kami menangis tidak karuan.
  • Ketika kami mulai belajar berjalan, kami di "tetah" dengan sangat hati-hati oleh orang tua kami, di ajari pelan-pelan sampai kami bisa berjalan dengan lancar. Dan ketika kami jatuh, cepat2 orang tua kami membantu kami bangun dan berjalan lagi. Tidak seperti di barat, orang tua mereka menggunakan tali kekang (seperti binatang peliharaan) yang diikatkan pada badan anak mereka dan berjalan sambil memegangi tali kekang itu agar mereka tidak kesulitan beraktifitas sambil mengurus anak.
Lalu ketika kami remaja,
  • Kami sering mendapatkan pelajaran "extra" di luar sekolah. Entah kursus privat, bimbel, musik, atau olah raga. Orang tua kami ingin anaknya mendapatkan banyak ilmu dan berprestasi disekolah. Tidak seperti disini, justru karena mahalnya biaya hidup dan lain-lain, sangat jarang anak-anak mereka mendapatkan tambahan pengetahuan di sekolah. Memang mungin mereka sangat cukup hanya bersekolah, tetapi hubungan sosial di luar sekolah saya kira merupakan hal yang sangat penting bagi masa depan.
  • Orang tua kami selalu menanyakan hasil ulangan kami, atau bilamana kami ada PR atau tugas di sekolah (kami kadang berpikir orang tua terlalu ikut campur?). Itu untuk menunjukkan betapa mereka peduli dengan nilai-nilai kami untuk bekal kami di masa depan kelak. Disini, mereka dituntut untuk sangat mandri, bahkan terlalu mendiri untuk mengambil setiap keputusan dalam hidup mereka. Karena orang tua mereka tidak berkecenderungan membanggakan anak-anaknya dengan orang tua lain. Dimana anak Indonesia diharapkan menjadi kebanggaan orang tua nya masing-masing.
  • Permasalahan kali ini cukup sensitif, masalah uang. Orang tua mereka mengatakan dengan jujur "tidak, ibu tidak punya uang" ketika anak mereka meminta uang saku hanya untuk makan atau bersenang2 di akhir pekan. Tapi saya rasa, orang tua kami, tidak ingin melihat kami kecewa dan sebisa mungkin memberi kami uang agar kami tidak kecewa dan sedih. Lagi-lagi ini karena mahalnya biaya hidup di negara barat, orang tua mereka pun sangat "itung-itungan" dalam hal uang sekecil apapun.
  • Disaat anak-anak barat berumur 17 tahun, mereka sudah harus mempersiapkan segalanya untuk meninggalkan rumah orang tuanya. Mereka sudah selayaknya hidup sendiri dan bahkan membiayai uang kuliah mereka sendiri. Beberapa orang tua masih mau "meng-utangi" anak-anak mereka untuk kuliah dimana utang ini akan dibayarkan ketika mereka sudah cukup mapan dan bekerja. Kami, anak Indonesia, tidak perlu repot2 melakukan semua ini karena seluruh hidup kami memang selayaknya di support oleh orang tua kami, hingga kami dewasa.
  • Anak-anak remaja disini tidak mengenal kepopuleran dan kecangihan sebuah "Blackberry-dunia dalam genggaman" :p .Blackberry atau iphone disini adalah gadget yang sangat luar biasa berharga yang tidak pantas dimiliki oleh anak2 remaja. Itu adalah handpone orang tua mereka. Menginginkannya saja mereka tidak pantas. Karena bagi orang tua mereka, anak-anak belum selayaknya mendapatkan fasilitas yang sebegitu mewah dan menyenangkan. Bersyukurlah kalian yang memiliki Blackberry, apapun tipenya. Karena anak-anak remaja disini akan terheran-heran melihat kalian memilikinya.
Tapi, ketika kami dewasa,

dengan semua fasilitas dan kasih sayang yang kami dapat, tidak sepantasnya kami melupakan orang tua kami kelak seperti anak-anak barat melupakan kasih sayang orang tuanya dan menitipkan orang tua mereka di panti jompo. Kami berkewajiban memberikan kasih sayang yang minimal sama, tanpa menghitung secara matematis apa yang telah diberikan orang tua kami selama kami hidup. Dan satu hal yang sangat mudah dan wajib kami lakukan :
"bersyukurlah kepada Tuhan, anak-anak Indonesia, karena orang tua yang sangat menyayangi kalian dalam bentuk apapaun dan ucapkanlah doa untuk orang tua kalian disetiap doa kalian ♥"